Selasa, 15 Desember 2015

Cara Mempertahankan Budaya Daerah Jika Hijrah Ke Kota Lain




Saya Teguh Dwi Handika,saya mahasiswa dari universita GUNADARMA kali ini saya akan membahas tentang bagaimana cara saya mempertahankan budaya dari tanah kelahiran saya yaitu kota Banjar,dan pasti ada beberapa kendala dalam mempertahankan sebuah budaya dari tanah kelahiran jika kita berhijrah ke kota lain.
Disini saya akan memberikan beberapa point agar lebih mudah dipahami,point pertama saya akan membahas tentang bagaimana mempertahankan budaya.

1.Mempertahankan budaya

A.Hargai Kebudayaan.

Bila ada seorang memainkan sebuah musik tradisi di dekat kita, apa yang kita lakukan? Bagaimana bila dia memainkan alat musik tradisi itu di tempat umum dan kita berada di situ? Mungkin si pemain musik itu menjadi bahan pembicaraan sekilas bagi kita dan teman-teman yang lain, sehingga menjadi bahan tertawaan (hal tersebut lah beberapa kali diperhatikan oleh penulis sendiri di sekitar lingkungan tempat tinggal penulis).
Bagaimanapun kesenian akan punah jika tidak ada penghargaan. Alangkah baiknya jika kita lebih baik diam daripada mencemooh dan menertawakan orang yang sedang asik berkesenian tradisional.

B.Mencintai untuk menimbulkan rasa ingin tahu.

Mungkin kata-kata cinta tidak akan terlepas dari segala hal agar mendapatkan kemajuan yang lebih baik. Tetapi menurut penulis, mencintai itu bukan berarti hanya dengan basa-basi saja. Contoh yang perlu dilakukan sekarang ini bagi pembaca adalah bagaimana menghargai kebudayaan itu.
Di negara kita belakangan ini, hati masyarakat yang lebih mengutamakan kemauan berAmerika-Amerika yang sudah menjadi trend. Bagaimana tidak, bila kita melihat pertunjukan Band di tempat kita masing-masing, kita rela berdesak-desakan. Tetapi, bila ada kesenian daerah di tempat yang sama pasti para penonton nya bisa dihitung dengan mata telanjang. Yah, kalau para penonton merasa tidak tertarik sih itu wajar saja. Dengan kata lain, Tidak Gaul itu juga yang jadi alasan. Tetapi, kewajaran yang saya katakan di atas tidak bisa dibiarkan hanya dengan sebatas kewajaran dan terus menerus dilakukan hingga terbiasa menghindari kebudayaan. Karena antusias yang berkurang juga jadi alasan untuk tidak mencintai budaya.
Ingatlah, orang lain tidak akan berani mencuri apa yang kita anggap berharga. Kalau dari segi pengetahuan tentang kebudayaan pun kita sangat lemah, bagaimana kita mempertahankannya?
Sebagai contoh, Bila orang lain mencuri kain di jemuran dari belakang rumah kita, sedangkan kita tidak pernah mengangkat kain dari jemuran itu selama satu minggu. Dan di waktu yang akan datang dia memakai kain tersebut dan kita mengatakan itu milik kita dan dia membantah, kita hanya bisa mencibir, memaki, dan menghujat. Dan itu bukan pekerjaan orang yang pintar. Tetapi bila di kain tersebut kita berikan tanda yang spesifik, dan kita mengenal betul bagaimana tandanya, si pencuri tersebut tidak akan bisa berbuat apa-apa. Oleh karena itu, gunakan rasa ingin tahu anda untuk mengenal kebudayaan bangsa kita. Tetapi rasa ingin tau tidak akan ada kalau tidak ada rasa cinta
.
    Strategi itu lah yang bisa kita lakukan di tahap awal agar Kebudayaan kita tetap terjaga. Bila cara-cara tersebut bisa kita tanamkan pada diri kita masing-masing bisa dipastikan, pencurian terhadap kebudayaan bangsa ini pasti tidak ada. Karena cara tersebut menunjukkan kalau kita perduli akan kemajuan kesenian Indonesia.

Tetapi, mengapa penulis menggunakan kata strategi dalam judul diatas? Penulis menyimpulkan kalau saat ini Indonesia mengalami peperangan Kebudayaan. Peperangan yang belakangan ini dimenangkan oleh pihak lain karena kita tidak siaga. Peperangan itu meliputi peperangan dengan kebudayaan Asing yang terus-menerus merubah pola pikir masyarakat Indonesia karena mengganggap kebudayaan Asing lebih maju, dan peperangan terhadap Pencurian asset-asset kebudayaan Indonesia. Semakin lama kita pasti semakin terpuruk kalau tidak menggunakan strategi untuk kelestarian Budaya.

Sebagai bahan perbandingan, kita bisa melihat kesenian (musik) di negara Eropah dengan kesenian (musik) di Indonesia. Di Eropah, mereka hanya memiliki Mozart dan teman-temannya sebagai pencipta musik klasik yang monoton sebagai musik asli di sana, sedangkan di Indonesia beribu jenis musik aslinya. Dari hal ini tampak betul kalau kita masyarakat Indonesia sekarang ini adalah keturunan dari orang-orang kreatif dan yang pintar. Mengapa kita tidak teruskan kekreatifan kita untuk kelangsungan kebudayaan?


2.Kendala Dalam Mempertahankan Budaya

Kendala dalam mempertahankan budaya pasti ada karna dijamin yang super canggih ini khusus nya generasi muda pasti sudah banyak yang meninggalkan budayanya sendiri,jangan kan meninggalkan yang tidak mengetahui saja pasti banyak sekali,kendala bias muncul dimana saja entah itu pergaulan,orang tua yang acuh,dan pemikiran yang sudah dijajah oleh budaya barat yang loebih disukai banyak oleh para remaja.

3.Cara Bersahabat Dengan Budaya Lain

Berbicara dengan orang tidak sebudaya, terkadang memang sedikit membingungkan saat kita tidak tahu topik apa yang akan dibicarakan. Oleh karenanya, mengenali budaya luar tidaklah harus, tapi penting! Penting saat kita diharuskan berteman dengan orang yang tidak sebudaya dengan kita. Luangkan waktu untuk mempelajari sedikit tentang kebudayaan pulau Lombok. Mengapa sedikit? Karena saat kamu tahu bahwa dia (temanmu) berasal dari kepulauan yang sama, kamu bisa bertanya banyak hal dari yang tidak kamu ketahui sebelumnya. Tapi selangi juga dengan pengetahuan yang telah kamu miliki sebelumnya. Biasanya, seseorang akan merasa senang saat ada satu atau dua hal yang orang lain tahu tentang dirinya. Dan setelah itu, dia akan mulai memberikan respon yang baik dengan mencoba mengenali kebudayaanmu.


Untuk dapat tetap melestarikan budaya peninggalan nenek moyang kita harus dapat memilah dan memilih budaya yang baru yang positif. Kita harus tetap mengikuti perkembangan budaya modern tapi jangan sampai kita meninggalkan budaya sendiri. Jangan sampai kejadian kemarin seperti pengklaiman budaya terjadi kembali. Hal tersebut terjadi juga karena kita kurang menjaga dan melestarikan budaya sendiri.


DAFTAR PUSTAKA
http://gemintang.com/kisah-sukses-motivasi-inspirasi/menyikapi-perbedaan-dalam-berteman/